Mulai Sekarang Berhentilah Membentak Anak Anda, Karena Berdampak Buruk Terhadap Otak...!!!

No Comments
Seringkali orang-tua lupa memperlakukan anak lewat cara membentaknya. Entah lantaran anak nakal, tidak ingin makan atau lantaran berbuat suatu hal yang mengancam keselamatannya. Alih-alih sebagai tanggapan kecemasan, orang-tua lalu memarahi anak sembari membentaknya serta berteriak. Walau sebenarnya, kebiasaan seperti ini nyatanya mempunyai efek buruk pada otak bila anak suka dibentak. 

Apakah efek buruk pada otak anak bila anak sukai dibentak? 

“Otak itu bekerja tidak cuma secara struktural, tetapi ada listriknya, ada hormonalnya. Saat anak belajar neuronnya menyambung, berdekatan, antar-neuron semakin lama semakin kuat, sistem hormonal juga bekerja, " terang Amir Zuhdi, Dokter ahli pengetahuan otak dari Neuroscience Indonesia waktu didapati selesai Festival Kabupaten/Kota Layak Anak di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (7/11), 

Menurut Amir, saat orang-tua membentak anak, anak bakal merasa ketakutan. Nah, saat nampak rasa takut, produksi hormon kortisol di otak anak bakal bertambah. Selanjutnya, pada anak-anak, tingginya horm0n kortis0l itu bakal mengambil keputusan sambungan neuron atau beberapa sel di otak. Selain itu, bakal terjadi percepatan kemati4n neuron atau apoptosis. 

Lantas, apa mengakibatkan bila neuron terganggu? 

Amir mengungkap, beberapa hal yang dapat terjadi masalah efek buruk suka membentak anak. Seperti sistem berpikir anak jadi terganggu, susah memutuskan, anak tak dapat terima info dengan baik, tak dapat membuat rencana, sampai pada akhirnya tak mempunyai kepercayaan diri. 

 " Neuron ini kan berisi file-file. Bila dalam jumlah banyak (kematian neuron), dia jadi lelet, " kata Amir. 

Amir menerangkan, sisi otak anak yang pertama kalinya tumbuh yaitu bagian otak yang terkait dengan emosi. Dalam sisi itu, terbesar yaitu lokasi emosi takut. Tersebut kenapa waktu anak-anak bakal mudah merasa takut. 

Makin sering dibentak dengan keras serta membuat anak takut, semakin tinggi juga rusaknya pada neuron. Menurut Amir, orang-tua harus juga dapat mengelola emosi. Ketika anak berbuat salah, katakan salah dengan memberi pengertian tanpa ada membentak-bentak.
loading...

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.