Gendongan bayi atau baby carrier juga menjadi salah satu kebutuhan yang dipersiapkan menjelang kelahiran buah hati. Ada beragam merk dan tipe alat bantu gendong yang sering membuat orang tua kebingungan. Pada bayi kecil (newborn) masih banyak digunakan gendongan bayi tradisional seperti jarik, maupun alat gendong lain dalam posisi melintang. Sedangkan pada bayi yang lebih besar gendongan bayi ala kangguru seringkali menjadi pilihan para orang tua. Namun tidak semua gendongan bayi ala kangguru itu bagus. Desain dan penggunaan yang tidak tepat bukan hanya akan membuat orangtua dan bayi tidak nyaman, tetapi juga meningkatkan risiko displasia panggul (hip dysplasia).
Berikut beberapa tips ketika memiih gendongan bayi:
- Nyaman untuk Orang Tua
Pertama, memilih gendongan yang bisa mengangkat bayi cukup tinggi dan rapat dengan tubuh orang tua. Gendongan yang menggantung terlalu jauh di bawah akan sangat tidak nyaman.
- Sesuaikan Dengan Keperluan
Untuk apa gendongan tersebut diperlukan?
Apakah perlu gendongan yang bisa digunakan untuk menyusui si kecil? Apakah memerlukan gendongan yang bisa digunakan baik di dalam maupun di luar rumah? Apakah akan menggendong si kecil untuk waktu yang lama atau hanya untuk sesekali?
- Nyaman untuk Bayi
Berdasarkan penelitian, ternyata gendongan bayi posisi tegak yang membuat kaki si kecil terbuka lebar termasuk yang baik untuk bayi. Walaupun posisi bayi yang ngengkang ini nampaknya mengkhawatirkan bagi orang tua, tapi sebenarnya para ahli meyakini bahwa ini adalah posisi yang baik untuk perkembangan tulang pinggul bayi.
Gendongan pun sebaiknya membuat bayi rapat dengan tubuh orang tua dan untuk bayi yang baru lahir, pastikan gendongan yang dipilih betul-betul menopang bagian tulang belakangnya dengan baik.
loading...
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.