Anak hiperaktif cenderung selalu bergerak. Mereka tidak bisa diam dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini bisa membuat frustasi orangtua, guru, bahkan anak itu sendiri. Anak hiperaktif disebut juga anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Terkadang anak hiperaktif perlu diberi obat untuk membantu mereka agar lebih tenang ke tingkat energi yang diterima secara sosial.
Orang tua harus benar-benar sabar dalam menghadapi anak yang hiperaktif. Selain kesabaran, perhatian ekstra dan ketelatenan orang tua dalam membimbing dan mendidik anak hiperaktif bisa membantu untuk mengatasi hiperaktifitas anak. Bagaimana cara membimbing dan menghadapi anak yang hiperaktif? Simak tipsnya berikut ini:
- Orang tua bisa membawa anak untuk terapi perilaku ke psikiater anak, membantunya mengontrol sikap hiperaktifnya. Bila bimbingan dan terapi tidak berhasil, maka anak bisa mulai mengkonsumsi obat sehingga kondisi hiperaktifnya bisa berkurang.
- Orang tua sebaiknya lebih banyak meluangkan waktu dengan anak untuk dapat melakukan aktivitas dengan cara yang tenang dan melatih konsentrasinya, misal dengan membantu anak menyusun puzzle sampai selesai atau membantu mewarnai gambar.
Cara lain melatih konsentrasinya ialah dengan memberikan beberapa mainan kepadanya dan minta anak untuk mengingatnya. Minta anak untuk menutup matanya dan ambil salah satu mainan lalu sembunyikan dari anak. Persilahkan anak untuk membuka matanya dan mengatakan mainan apa yang Anda sembunyikan darinya.
- Berikan anak banyak kegiatan yang dapat melatihnya untuk disiplin, fokus dan dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasinya dengan mengenali bakat dan minat anak. Libatkan anak pada aktivitas setelah sekolah sesuai bakat dan bidang yang diminatinya sebagai media penyaluran energinya yang berlebihan. Misalnya, les musik atau olahraga seperti berenang dan bermain bola. Bermain dalam grup sangat baik untuk anak hiperaktif guna meningkatkan kemampuan bersosialisasinya dengan orang lain.
- Ajak anak untuk berbicara dan pastikan anak mengerti aturan serta konsekuensi dari tingkah lakunya. Berikan hukuman waktu (satu menit per usia anak) untuk anak merefleksi tindakannya bila nakal dan berikan pujian atau hadiah bila anak berperilaku baik. Orang tua harus konsisten terhadap aturan yang sudah dibuat.
- Ajarkan anak cara mengatur napas untuk menenangkan dirinya ketika merasa terlalu berenergi, marah, dan frustasi.
- Orang tua sebaiknya menyediakan waktu untuk rileks bersama anak, misalnya dengan mendengar musik yang menenangkan secara bersama sambil memberikan pelukan hangat ke anak dan memijatnya agar anak merasa lebih santai dan tenang. Hal ini bisa dilakukan setelah mandi di sore hari dan sebelum beranjak tidur.
- Ketika melihat anak merusak mainannya atau berbuat onar, tanyakan baik-baik ke anak alasan ia melakukannya. Dalam mendisiplinkan anak sebaiknya orang tua tidak larut dalam emosi kemarahan anak. Sebaiknya Anda tidak berbicara kasar dengan suara yang keras kepada anak Anda, tetapi berbicaralah kepadanya dengan nada yang tenang, ingatkan aturan yang sudah disepakati dengan anak dengan suara yang tegas. Ingat, Anda merupakan contoh bagi anak Anda.
loading...
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.